Harga Angkul Angkul Batu Bata Untuk Rumah

Harga angkul angkul batu bata di Bali saat ini memang sangat bervariasi. Umumnya dihitung berdasarkan model dan ukuran yang dibuat serta kualitas bahan yang akan digunakan.

Selain batu bata, pembuatan angkul-angkul kini juga ada banyak yang menggunakan bahan seperti: batu paras dan beton cetakan. Namun, diantara bahan yang ada, batu bata tetap memiliki penggemarnya tersendiri karena dinilai lebih estetik dari segi tampilannya.

Angkul-Angkul Bali Dengan Konsep Stil Bali

Bila anda sudah pernah datang ke Bali, pasti anda tidak asing dengan konsep angkul-angkul atau pintu masuk rumah ini. Yang pada umumnya memiliki atap dan dihiasi dengan ornamen-ornamen tradisional seperti: patung dan tempelan pahat-pahatan dari batu alam.

Pada bangunan angkul-angkul ini, tidak hanya menawarkan nilai estetika saja namun juga tersirat simbol dan makna yang mendalam. Sehingga, pembuatannya tidak bisa dilakukan secara asal-asalan.

Dalam sebuah rumah, keberadan angkul-angkul dengan kori (daun pintu) ini memiliki simbol seperti halnya mulut dari rumah itu tersendiri. Dimana saat pintu terbuka menyimbolkan mulut terbuka, sebaliknya saat pintu tertutup menyimbolkan mulut tertutup.

Nah, saat keadaan tertutup inilah secara niskala (tak kasat mata) diartikan sebagai banteng yang dapat mencegah segala hal yang bersifat gaib untuk masuk.

Terlebih lagi adanya 2 Patung Dwarapala yang berwujud raksasa dengan senjata gada di bagian masing-masing sisi pintu. Ini menyimbolkan seorang penjaga pintu dan mengawasi setiap orang yang masuk.

Pembuatan Angkul-Angkul Batu Bata Bali

Seperti hal yang sudah dikatakan di atas, pembuatan Angkul-Angkul tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Bila tidak menggunakan perhitungan yang tepat, hal ini bisa berdampak buruk pada rejeki, kesehatan, dan keadaan rumah tangga dari si pemilik rumah.

Dalam pembuatan, masyarakat Bali selalu menggunakan perhitungan-perhitungan yang bersumber dari Lontar Asta Kosala Kosali, pedoman arsitektur tradisional yang sudah dipakai oleh tetua Bali sejak jaman dulu.

Perhitungan yang tepat umumnya berbeda-beda di masing-masing rumah. Hal ini harus disesuaikan dengan arah posisi pintu masuk, luas area, dan lain sebagainya.

Dalam proses pembangunan angkul-angkul ini juga tidak dilakukan sembarangan. Disarankan agar memilih hari-hari baik (Dewasa Ayu), yang mana masyarakat biasanya meminta petunjuk ke orang-orang suci.

---

---

---